TUGAS 2 SOFSKILL
Nama : Sofyan Adi Anggara
Kelas : 2PA16
NPM : 1A514403
Teori Kepribadian Sehat
Aliran Humanistik
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu
dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri.
Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu
dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan
benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Kepribadian
yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
Pendapat Allport
Allport ingin
menghilangkan kontradiksi-kontradiksi dan kekaburan-kekaburan yang terkandung
dalam pembicaraan-pembicaraan tentang “diri” dengan membuang kata itu dan
menggantikannya dengan suatu kata lain yang akan membedakan konsepnya tentang
“diri” dari semua konsep lain. Istilah yang dipilihnya adalah proprium dan
dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat “propriate” seperti dalam
kata “appropriate”.Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Itu berarti bahwa proprium (self) terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik. Allport menyebutnya “saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”.
Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan dalam suatu konsep proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat “diri” ini.
Pendapat Rogers
Rogers menggambarkan pribadi yang
berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa
syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri
sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk
menerima diri dengan penuh kepercayaan. Konsepsi-konsepsi pokok dalam teori. Organism, yaitu keseluruhan individu (the total
individual).
Organisme memiliki sifat-sifat berikut:
• Organisme beraksi
sebagai keseluruhan terhadap medanphenomenal dengan maksud memenuhi
kebutuhankebutuhannya.
• Organisme mempunyai
satu motif dasar yaitu: mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan
diri.
• Organisme mungkin
melambangkan pengalamannya, sehingga hal itu disadari, atau mungkin menolak
pelambangan itu, sehingga pengalaman-pengalaman itu tak disadari, atau mungkin
juga organisme itu tak memperdulikan pengalaman-pengalamannya.
Self
Self, yaitu bagian
medan phenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri dari pola-pola pengamatan
dan penilaian sadar daripada “I” atau “me”.
Self mempunyai
bermacam-macam sifat:
a) Self
berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungan.
b) Self mungkin
menginteraksikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dalam cara (bentuk)
yang tidak wajar.
c) Self mengejar
(menginginkan) consistency (keutuhan/kesatuan, keselarasan).
d) Organisme bertingkah
laku dalam cara yang selaras (consistent) dengan self.
e) Pengalaman-pengalaman
yang tak selaras dengan stuktur self diamati sebagai ancaman.
f) Self mungkin
berubah sebagai hasil dari pematangan (maturation) dan belajar.
Peranan Positive Rogers
Rogers menggambarkan
pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini
berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak
bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.
Setelah self dan organism bisa menjadi suatu
kesatuan yang baik, namun ketika ia masuk ke lingkungan sosial luar yang
beperan sebagai medan phenomenal. Belum tentu ia dapat berkembang dengan
sebagaimana mestinya.
Setiap
manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,
pengagungan, dan cinta dari orang lain (warmth, liking, respect, sympathy & acceptance, love &
affection). Kebutuhan ini disebut need for positive regard. Positive
regard terbagi menjadi 2 yaitu:Conditional positive regard (bersyarat) Conditional positive regard atau penghargaan positif bersyarat misalnya kebanyakan orang tua memuji, menghormati, dan mencintai anak dengan bersyarat,yaitu sejauh anak itu berpikir dan bertingkah laku seperti dikehendaki orangtua.
Unconditional positive regard (tak bersyarat). Unconditional positive regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai dan diterima sepenuhnya.
Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
- Keterbukaan pada Pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap
pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampaikan ke
system saraf organisme tanpa distorsi atau rintangan.
- Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, hidup sepenuhnya dalam setiap momen
kehidupan, karena orang yang sehat terbuka kepada semua pengalaman, maka diri
atau kepribadian terus-menerus dipengaruhi atau disegarkan oleh tiap
pengalaman, akan tetapi orang yang defensif harus mengubah suatu pengalaman
baru untuk membuatnya harmonis dengan diri; dia memiliki suatu struktur diri yang
berprasangka dimana semua pengalaman harus cocok dengannya.
- Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Prinsip ini mungkin paling baik dipahami dengan menunjuk kepada
pengalaman Rogers sendiri. Dia menulis “apabila suatu aktivitas
terasa seakan-akan berharga atau perlu dilakukan, maka aktivitas itu perlu
dilakukan.
- Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis,
semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak.
Pendapat Maslow
Hierarki kebutuhan manusia
Kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang
dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat
sampai yang paling lemah. Ibarat suatu tangga, kita harus meletakkan kaki pada
anak tangga pertama sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, dan
seterusnya, sampai kita mampu naik pada tingkat yang paling tinggi.
Kebutuhan
Fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap
makanan, air, udara, tidur, seks dan pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu
sangat penting untuk kelangsungan hidup. Dan juga kebutuhan ini merupakan yang
terkuat dan sifatnya amat penting dari semua kebutuhan, kebutuhan akan rasa aman,
dan kebutuhan akan cinta dan kasih, dan juga kebutuhan akan penghargaan.
menurut Maslow jika
tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa
disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan
bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan
baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih
tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan
memahami dunia sekitar mereka.
Meta needs (meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
Deficiency Needs
Sedangkan Deficiency needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain.
Berikut ini adalah ciri-ciri Actualized People :
- Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
- Menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam.
- Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
- Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berfokus pada masalah.
- Mempunyai kebutuhan akan privasi.
- Memiliki kemandirian.
- Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru.
- Mengalami pengalaman-pegalaman puncak.
- Memiliki keterikatan sosial.
- Memiliki hubungan interpersonal yang kuat.
- Memiliki sikap yang demokratis
- Mempunyai kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan.
- Memiliki rasa humor yang filosofis.
- Mempunyai kreativitas
- Tidak memilik enkulturasi yang diharuskan oleh kultur.
Menurut Erich Fromm
Dasar
teori Fromm hampir sama dengan Freud, Ia setuju dengan Freud yang menekankan
pentingnya motivasi, tetapi ia tidak sependapat bahwa motivasi itu pertama-tama
bersifat instingtif. Fromm berpendapat bahwa selain manusia terdorong untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan organic, manusia juga terdorong menjadi masyhur
dan berkuasa, untuk cinta dan untuk merealisasikan cita-cita religius dan
humanistik. Kebebasan manusia yang semakin luas, menempatkan
manusia merasa semakin kesepian, dengan kata lain kebebasan menjadikan keadaan
yang negatif di mana manusia-manusia melarikan diri, Manusia selalu berusaha memecahkan kontradiksi-kontradiksi
yang ada padanya. Maksudnya bahwa seorang pribadi merupakan bagian sekaligus
terpisah dari alam; merupakan binatang, dan sekaligus manusia, aspek individu
yaitu aspek binatang dan aspek manusia merupakan
kondisi-kondisi dasar eksistensi manusia, yang berasumsi bahwa, “pemahaman
tentang psikhe manusia harus
berdasarkan manusia tentang kebutuhan manusa yang berasal dari kondisi-kondisi
eksistensinya.
Ciri kepribadian srehat menurut Fromm
Orang
yang demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan
pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif,
memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di
dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan
sumbang.
Fromm
menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif ,
yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan
orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan
penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan
menggunakan kata “orientasi”
Fromm
menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang
meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, dan
sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia
dan juga terhadap diri sendiri.
Berikut ini adalah ciri kepribadian sehat menurut
Erich Fromm :
- Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
- Mampu mencintai dan dicintai.
- Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
- Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
- Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
- Memiliki watak sosial yang produktif.
Daftar Pustaka :
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta:
KANISUS
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas
Gunadarma
Jarvis, Matt. (2006). Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa
Media dan Nuansa.
Siswanto. (2007). Kesehatan mental. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Samsyu Yusuf dan Juntika Nurihsan. (2007). Teori
Kepribadian. Bandung: Rosda
Hall S, C & Lindzey G. (1993). Teori-Teori Psikodinamik
(Klinis). Kanisius: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar