Nama : Sofyan Adi Anggara
Kelas 2PA16
Perkembangan
Properium Menurut Allport
Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau
fungsi egoyang telah dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari
kepribadian. Fungsi-fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri,
harga diri, perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri,
usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian
yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama
memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”. Fungsi-fungsi itu bersama
disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan
berkembang karena usia. Proprium itu berkembang dari masa bayi sampai masa
adolesensi melalui tujuh tingkat "diri". Apabila semua segi
perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan
dalam satu konsep proprium. Jadi, proprium adalah susunan dari tujuh tingkat
"diri" ini.
"Diri" jasmaniah. Kita tidak dilahirkan
dengan suatu perasaan tentang diri ; perasaan tentang diri bukan merupakan
bagian dari warisan keturunan kita. Bayi tidak dapat membedakan antara diri
("saya") dan dunia sekitarnya. Berangsur-angsur, dengan makin
bertambahnya kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman perseptual, maka
berkembanglah suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada "dalam
saya" dan hal-hal lain "di luar-nya". Ketika bayi menyentuh,
melihat, mendengar dirinya, orang-orang lain, dan benda-benda, perbedaan itu
menjadi lebih jelas. Kira-kira pada usia 15 bulan, maka muncullah tingkat pertama
perkembangan proprium diri jasmaniah.
Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya
dan pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini (atau rangkaian
gambaran-gambaran) berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan
anak.
Diri sebagai Pelaku Rasional.
Setelah anak mulai sekolah, diri sebagai pelaku rasional mulai timbul. Aturan -
Aturan dan harapan baru dipelajari dari guru-guru dan teman-teman sekolah serta
hal yang lebih penting ialah diberikannya aktivitas dan tantangan intelektual.
Tujuh tingkat dari atau proprium ini berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi. Suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat pada setiap tingkat melumpuhkan penampilan tingkat-tingkat berikutnya serta menghambat integrasi harmonis dari tingkat itu dalam proprium.
Tujuh tingkat dari atau proprium ini berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi. Suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat pada setiap tingkat melumpuhkan penampilan tingkat-tingkat berikutnya serta menghambat integrasi harmonis dari tingkat itu dalam proprium.
Propirum menunjukkan kepada sesuatu yang dimiliki
seseorang atau unik bagi seseorang itu berarti bahwa proparium (atau self)
terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi
seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik.
Allport menyebutnya “saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”.
Ada ciri-ciri kepribadian yang matang menurut
allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional. Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport yaitu t:
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional. Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport yaitu t:
· Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
· Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Sumber :
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj-v5CWnsXLAhXTjo4KHQlHC_8QFggfMAA&url=https%3A%2F%2Fa62747.wordpress.com%2F2009%2F10%2F25%2Fperkembangan-proprium-sebagai-dasar-perkembangan-kepribadian-yang-sehat%2F&usg=AFQjCNFUb5gssu18M9C10C9h-MpbmuP30g
http://putrimuttz.blogspot.co.id/2009/11/pendapat-allport-membahas-manusia.html
https://giovvani.wordpress.com/2009/10/27/pandangan-allport-pengertian-properium-ciri-ciri-kepribadian-yang-matang-menurut-allport-perkembangan-kepribadian-self-peranan-positif-regards-dan-ciri-orang-yang-berfungsi-sepenuhnya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar